Rabu, 04 April 2012

Pos pengamatan sarang walet (Collocalia fuchpaga)
    Tak hanya kota yang terkenal akan gentingnya. Kebumen merupakan kota yang menarik perhatian saya. Kota ini mendorong saya dan kawan-kawan saya untuk berkunjung. Alih-alih penelitian kampus kami berkunjung ke kota yang menurut saya menyimpan pesona yang tak banyak orang tahu. Gua sarang burung, itulah tempat penelitian saya dan kawan-kawan. disitu kami digiring mengunjungi tiga gua yang memiliki keistimewaan masing-masing. Gua yang terletak di kecamatan buayan kabupaten kebumen ini memiliki pemandangan yang indah dan surga buat para fotografer lanscape. Penduduknya yang ramah membuat orang yang berkunjung betah dan nyaman.
    Ada cerita menarik yang membuat gua ini berberbeda. Selain gua ini merupakan gua yang menyimpan pesona, ritual pengunduhan sarangpun sangat menarik untuk diikuti. Pengunduhan sarang masih dilakukan dengan peralatan yang tradisional dengan nyawamenjadi taruhannya.sebelum melakukan pengunduhan masyarakan setempat bersama UPT sarang burung menyelenggarakan upacara sebelum pengunduhan guna berterimakasih kepada sang pencipta dan supaya para pengunduh diberi keselamatan saat melakukan pengunduhan. Ritual yang dilakukan adalah penyembelihan hewan, selamatan, wayang kulit semalam suntuk dan acara tarian yang diikuti para pengunduh.
    Jarak pengunduhanpun bervariasi sesuai perhitungan musim dengan kalender jawa. pengunduhan dilaksanakan empat kali dalam setahun dengan jarak yang berbeda.Seperti pada musim keloro pengunduhan dilaksanakan pada hari ke-120 setelah pengunduhan dikarenakan jarak cuaca pengunduhan antara musim penghujan atau musim kesanga ombak lautan cenderung berbahaya.
    Sarang-sarang walet tersebut saat ini dikelola oleh UPT sarang burung setelah sebelumnya pernah dikelola pihak lain dalam sistem kontrak selama kurun waktu dua bulan sekali kontrak. Pada masing-masing sarang disediakan sebuah pos yang dipergunakan untuk penjagaan sarang baik siang maupun malam. Disebabkan seringnya penjarahan sarang maka para penjaga bertugas mengontrol keadaan sarang. Para petugas tersebut direkrut dari warga setempat. Perekrutanyapun tidak sembarangan. Para petugas tersebut harus mempunyai keberanian yang tinggi dan dedikasi untuk menjaga dan merawat habitat alami walet tersebut. petugas-petugas itu nantinya juga akan bertugas sebagai pemanen sarang yang nantinya tak hanya keberanian, namun nyawa sebagai taruhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar